Rabu, 25 Mei 2011

Keriting itu Cantik!

1 komentar
Tiga kata ini ingin saya teriakkan kepada seseorang yang merasa rambut lurusnyalah yang paling cantik. Waktu itu saat ngumpul, dimana sebagian besar yang ngumpul adalah berambut keriting dan dia sendiri yang berambut lurus..

"eh eh btw, disini cuma gue ya yang rambutnya cantik.."

he? cantik? diliat dr mana cantiknya? org rambutnya lurus biasa banget kok.
Oke anggap saja dia becanda. Tapi mendengar pernyataan itu saya benar-benar merasa tersinggung. Atas dasar apa rambut lurus dibilang cantik dan jenis rambut lain (keriting) itu jelek? Siapa yang nentuin itu aturan??

Kekesalan saya pun berlanjut ketika ke salon, PASTI SELALU dianjurin bonding, atau smoothing. Memangnya kenapa kalo saya berambut keriting? Ini yang membuat saya gk betah di satu salon dan selalu berpindah-pindah mencari salon yang menghargai jenis rambut saya.

Bukan berarti saya beranggapan bahwa rambut lurus itu jelek. Tapi yang saya pahami, bahwa semua rambut itu cantik kalau terawat. Apapun jenisnya.

Dulu saya juga terjebak dalam pemikiran yang kolot itu. Saya beranggapan bahwa keriting ini menyebalkan, ngerepotin, gk cantik, gk bisa diapa-apain, gk rapi, dsb. Saya sangat ingin merasakan bagaimana mempunyai rambut lurus, seperti model-model di tv. Sampai akhirnya waktu saya SMA, bonding rambut menjadi tren. Dan saya melakukannya! Saya merasa segar setelah sumpek dengan rambut "kusut". Kepala saya terasa ringan, saya merasa "cantik" bak seorang model iklan shampoo (haha :p). Respon dari orang-orang dekat pun beragam, ada yg bilang cantik, ada yang bilang aneh, bahkan om saya bilang saya seperti "bibi" dengan rambut "kempes" begitu. haha :(
Minggu-minggu pertama gk ada masalah. Tapi setelah itu apa? rambut saya yang gk pernah ada masalah dengan rontok, akhirnya sdikit demi sedikit mulai rontok. Saya takut jadi botak jadi cepat-cepat saya beli vitamin dan serum. Tapi percuma, memang rontoknya berkurang, tapi tetap rontok..

Bulan ketiga, rambut pangkalnya mulai tumbuh rambut keriting lagi.. Saya merasa rambut saya JELEK banget saat itu. Aneh ngliat rambut yang bawahnya lurus banget runcing-runcing, pangkalnya bergelombang. Dan rontoknya masih berlanjut.. T^T

Saya semakin depresi ketika melihat video yang direkam teman saya yang gk sengaja ngeliatin rambut saya yang diikat dibelakang. Tipiiisss banget! ;((

Saat itu saya sempat berpikiran ngebotakin rambut biar tumbuhnya keriting yang sehat kaya dulu lagi. Saya kangen sama rambut saya.

Dan sekarang saya sudah memilikinya kembali. :) Malah semakin sayang dengan rambut ini. Saya sudah menemukan cara merawatnya sekarang.

Mungkin beberapa tips dari saya untuk pemilik rambut keriting:
1. Jangan mengeluhkan rambut Anda! Karena jika mengeluh, pandangan terhadap rambut menjadi negatif dan sehingganya malas ngerawat rambut. Love them!

2. Cuci 1x 2hari, menggunakan shampoo dan conditioner yang cocok. Keseringan keramas membuat rambut jadi kering dan pecah.

3. Jangan disisir! Karena sakitnya minta ampun. Jadi kalo cara saya, Setiap make conditioner, pisahkan rambut-rabut dengan jari secara lembut.

4. keringkan rambut secara alami.

5. Gunakan hair tonic dan serum supaya rambut gk rontok. :)

Semoga tidak ada lagi anggapan bahwa rambut jenis ini cantik dan itu jelek.

Selasa, 24 Mei 2011

Buah Naga itu Sehat!! :D

0 komentar
Kali ini saya tertarik menulis tentang buah naga setelah merasakan salah satu manfaatnya dalam beberapa hari terakhir ini. Ya, dalam minggu ini saya lancar BAB tiap hari setelah rutin makan buah ini. (ahaha, sebenarnya dalam kasus ini tidak hanya buah naga yang berfungsi sebagai pencahar alami, tetapi sekaligus ingin promosiin buah ini kepada teman-teman :p)

Tentunya berhubung ilmu saya sangat minim dalam hal ini, sumber tulisan ini saya dapatkan dari beberapa situs yang di bawah akan saya cantumkan linknya.


Disebut sebagai Dragon Fruits (buah naga) karena berpenampilan bersisik, merupakan buah yang indah dengan bentuk intens dan warna dan bunga-bunga yang mempesona. Karena bunga tanaman ini mekar pada malam hari, ia juga dikenal sebagai Queen of the Night, Lady of the Night dan Moonflower. Biasanya merah gelap, buah naga juga dapat ditemukan dalam warna pink atau kuning. Kulit tipis ditutupi dengan sisik hijau besar. Daging buah berisi "bubur" dengan rasa manis dengan warna merah atau putih, dengan biji hitam kecil yang tersebar merata di dagingnya.
Buah ini berasal dari Meksiko dan Amerika Selatan dan Tengah. Buah naga saat ini dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Thailand, Filipina, Sri Lanka, Malaysia dan termasuk Indonesia. Buah ini juga ditemukan di Okinawa, Hawaii, Palestina, Australia utara dan Cina bagian selatan. Manfaat gizi yang berbeda dari buah naga ini yang menjadikannya pilihan populer di kalangan banyak orang saat ini.

Manfaat Buah Naga

1. Sebagai antioksidan
Antioksidan melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh molekul yang sangat reaktif yang dikenal sebagai radikal bebas yang telah dikaitkan dengan masalah kesehatan termasuk kanker, Alzheimer dan penyakit jantung. Antioksidan bereaksi dengan dan efektif menetralisir radikal bebas. Meskipun radikal bebas adalah bagian dari proses metabolisme sel alami, tubuh tidak 100% efektif menghilangkannya – khususnya pada penuaan. Mengkonsumsi antioksidan seperti buah naga membantu tubuh membuat perbedaan.

Meskipun suplemen yang mengaku menawarkan sejumlah besar manfaat antioksidan mungkin terdengar baik, kenyataannya adalah bahwa makanan seperti buah naga memiliki ribuan jenis zat antioksidan. Suplemen yang berisi hanya satu jenis antioksidan (misalnya suplemen vitamin E) mengambil dosis tinggi tunggal dari senyawa antioksidan tunggal mungkin dalam kenyataannya bisa menyebabkan kerusakan atau menjadi racun. Tetaplah konsumsi asupan dengan sumber-sumber antioksidan buah naga dan buah-buahan dan sayuran segar lainnya dan hindari mengambil jalan pintas melalui pil.

2. Sumber Alami Vitamin C
Terdapat hampir 50% dari kebutuhan harian yang direkomendasikan asupan Vitamin C dalam 100 gram buah naga kering dan kira-kira dalam 1 kg buah segar. Ini adalah tingkat yang baik untuk sumber alami vitamin C dari buah segar, dan melengkapi kebutuhan harian vitamin C. Vitamin C membantu mempercepat penyembuhan memar dan luka dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita.

3. Mono-unsaturated Fatty Acid (MUFA)
Buah naga memang memiliki sejumlah kecil lemak karena terdapat begitu banyak biji di bagian daging buah. Terdapat ribuan biji hitam kecil dalam setiap buah naga, yang merupakan sumber dari lemak ini. Banyak buah-buahan yang kita makan memiliki benih yang dapat kita dipisahkan, seperti apel, jeruk, dll sehingga kita cenderung berpikir tentang buah-buahan itu benar-benar bebas lemak dan protein. Tetapi pada buah naga adalah mustahil untuk menghilangkan bijinya kecuali dengan menekan dengan saringan, karena biji yang sangat kecil dan tercampur merata dalam daging buahnya. Untungnya lemaknya adalah lemak sehat mono-unsaturated fat, tentu saja, mereka tidak diproses dengan cara apapun dan karena itu tidak ada trans berbahaya yang tidak sehat seperti lemak yang terdapat pada kebanyakan junk food dan makanan olahan.

Makanan yang mengandung MUFA seperti buah naga ini dapat menurunkan total kolesterol darah, dan low-density lipoprotein (LDL) kolesterol (kolesterol jahat), sementara mungkin meningkatkan high-density lipoprotein (HDL) kolesterol (kolesterol baik). Namun, kemampuan sejati mereka untuk meningkatkan HDL masih dalam perdebatan.

4. Kaya Serat Pangan
Serat pangan merupakan faktor nutrisi penting bagi semua orang dari muda sampai tua, dan cara terbaik untuk mendapatkan serat makanan adalah dengan menkonsumsi buah-buahan dan sayuran termasuk buah-buahan seperti buah naga. Buah naga memiliki banyak serat dengan hampir 1 gram serat per 100 gram buah naga segar. Serat pangan ini bermanfaat untuk melancarkan buang air besar sehingga dapat menghindari peningkatan kolesterol darah dan penyakit lain yang berhubungan dengan susah buang air besar.

5. Karoten membantu menjaga dan juga meningkatkan kesehatan mata

6. Komponen protein dari buah naga meningkatkan metabolisme tubuh

7. Kalsium memperkuat tulang dan membantu dalam pembentukan gigi sehat

8. Vitamin B2 bertindak sebagai multi vitamin untuk memulihkan dan memperbaiki kehilangan nafsu makan

9. Vitamin B1 membantu dalam produksi energi serta metabolisme karbohidrat

10. Vitamin B3 menurunkan tingkat kolesterol jahat dan meningkatkan penampilan kulit dengan pelembab dan menjadi mulus.

11. Fosfor membantu dalam pembentukan jaringan

12. Sebagai probiotik, yaitu untuk stimulasi aktivitas bakteri baik di usus manusia. (masih dalam pengembangan penelitian)


Nilai Gizi Buah Naga: per 100 g

•Karoten: 0.012 g.
•Vitamin C: 9.0 mg.
•Thiamine (Vitamin B1) traces
•Riboflavin (Vitamin B2): 0.045 mg.
•Niacin (Vitamin B3): 0.430 mg.
•Kalsium: 6 -10 mg
•Zat besi: 0.3 - 0.7 mg
•Fosfor: 16 - 36 mg.
•Karbohidrat: 9-14 g
•Protein: 0.15 - 0.5 g
•Serat: 0.3 - 0.9 g
•Air: 80-90g
•Lemak: 0.1 - 0.6 g
•Kalori: 35 - 50

[[sumber bacaan]]
http://dragon-fruit.biz/
http://findarticles.com/p/articles/mi_m0887/is_12_29/ai_n56719678/?tag=mantle_skin;content

Osce-ku yang Kedua

2 komentar
Alhamdulillah, hari ini hasil Osce saya yang kedua keluar, dan saya lulus. :) Sehingganya saya berani menulis tentang osce ini. Kalau belum lulus, saya parno menulisnya takut gk lulus lagi.

14 Mei 2011, hari osce yang kedua, hari yang saya nanti-nanti semenjak pengumuman hasil OSCE yang pertama.

Sore itu saya mendapat sms dari teman kelompok bahwa saya remedial osce. Sedih, kesal, kecewa, marah, malu, semua bercampur aduk di kepala saya. Kenapa bisa? Padahal saya sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya. Tapi apalah guna disesali? Beruntung saya mempunyai keluarga, pacar (^w^), dan teman-teman yang selalu memberi semangat sehingga esoknya saya sudah bangkit lagi. :P Saya yakin Tuhan menguji saya karena sesuatu yang mungkin saya belum tau apa tujuannya waktu itu. Mungkin saya memang belum pantas masuk koas karena masih banyak hal yang perlu dipersiapkan, atau mungkin saya diberikan waktu untuk liburan karena kalau sudah masuk koas gk bakal ada liburan panjang seperti ini. Atau mungkin nanti saya akan tau sendiri alasan lainnya. :)

Flashback sedikit ke osce yang pertama, mungkin bisa menjadi pelajaran bagi teman-teman yang belum osce maupun adek-adek junior. Saya gagal di beberapa stase. Kegagalan yang pertama ada di stase Resusitasi Jantung Pulmoner, saya yakin ini karena gugup, saya lupa urutan sesuai checklist penilaian. Seharusnya jika ditemukan pasien korban kecelakaan yang tidak sadar, manfaatkan asisten yang sudah disediakan untuk memanggil saksi (skenarionya korban sudah berada di IGD). Lalu setelah memanggil dengan menepuk korban, memberi rangsangan nyeri, cek ABC, juga seharusnya diperhatikan apakah ada tanda fraktur servikal. Ini hal fatal yang saya sudah lupakan waktu itu. Setelah tuntas ABC, masih tidak bernafas juga, beri inisial breathing 2 kali. Pesan dari asesor, pelajari CHECKLIST sebelum ujian, karena penilaiannya sesuai checklist.

Kesalahan yang kedua, adalah di stase kulit. Saya gk tuntas menyelesaikan status dermatologikus karena kurang mengusai istilah-istilahnya. PAHAMI istilah (baca buku merahh), dan HAFAL urutan nya (lokasi, distribusi, bentuk, susunan, batas, ukuran, efloresensi), apa pemeriksaan rutin atau penunjang, dan terapinya.

Kesalahan ketiga adalah di stase reseppppp. >_< ini juga saya terlalu "lelet" menulis resep bronkitis akut untuk usia anak. Belum selesai nulis bel nya sudah bunyi. Teeeeeeeett! Kesalahan berikutnya adalah di tumor mamae. Saya hanya meraba 3 jenis tumor, dan salah pula deskripsinya. Seharusnya ada 4 buah tumor. Lagi-lagi karena gugup saya lupa urutan deskripsinya. Dan saya menemukan cara menghafal urutan deskripsi sekarang. LP-BB-JMUK. Lokasi - Permukaan - Batas - Bentuk - Jumlah - Mobilitas - Ukuran - Konsistensi. Itu cara saya. Hehe, mungkin kalo teman-teman ada cara yang lebih mudah untuk diingat lebih baik lagi. Karena kalau lagi panik, yang sudah kita hafal sebelumnya pun bisa jadi lupa kalau gk ada jembatan keledainya.

Kesalahan yang terakhir adalah di stase anamnesis. Karena kurang latihan dan pengalaman, pertanyaan-pertanyaan yang saya tanyakan tidak sistematis untuk menegakkan diagnosis. Jadi walaupun teori sudah dikuasai, kalau latihan tidak ada tetap saja bakal gagal.




Itu foto kebetulan ibu panitianya lagi ambil foto saya yang lagi gk sadar kamera, grogi di stase flebotomi. xD Gk tau deh apa karena difoto, ibu asesornya senyum gitu atau karena nilai saya yang bagus ya? *ngarep*

Dibanding osce yang pertama, osce yang kedua terasa lebih banyak persiapannya. Ini juga karena pengalaman kesalahan saya di osce sebelumnya.

Di osce yang kedua ini ada beberapa stase yang gk saya duga-duga bakal keluar. Stase Patologi Anatomi kuman BTA, palpasi tiroid, dan stase anamnesis ada 2! Sejujurnya anamnesis ini stase yang saya takuti karena merasa masih kurang latihan. Tapi Alhamdulillah saya bisa melewatinya dengan baik *i-hope,insyaAllah*.

Anamnesis yang pertama adalah kasus seorang ibu yang datang membawa anaknya yang masih bayi dengan keluhan mencret sejak 3 hari yang lalu. (ini kasus persis dengan osce pertama, jadi selama libur saya sudah latihan dengan kasus ini. Berharap latihan saya selama ini gk sia sia. Aminnn.) Diagnosanya adalah diare akut et causa suspec infeksi bakteri, dengan derajat dehidrasi berat.

Anamnesis yang kedua adalah seorang ibu datang dengan keluhan sesak nafas sejak tadi malam. Pikiran saya yang pertama kali terlintas adalah asma. Jadi saya tanya ada minum yang dingin gk smlm, atau sesuatu yang membuat sesaknya apa. Debu, udara dingin, kecapean... Sebelumnya sudah pernah sesak? Sejak kapan? Sebulan berapa kali sesaknya? Sampai riwayat keluarga, ada gk di keluarga yang menderita alergi. Dan setelah selesai anamnesis, saya minta data pemeriksaan fisik dan penunjangnya. Saya menyimpulkan diagnosisnya adalah asma bronkial.


Stase yang berbeda selain itu adalah babinski dan hoffman tromner, kateter, diagnosa apendisitis. Selebihnya sama dengan osce yang pertama.

Pengumuman hasil osce ini adalah hari yang saya tunggu-tunggu (dan juga oleh teman-teman yang lain pastinya). Saya gk sanggup membayangkan ekspresi kecewa orang tua dan keluarga saya kalau mendengar kata "tidak lulus" untuk kedua kalinya. Berapa lama lagi saya harus nganggur sedangkan teman-teman saya sudah masuk pembelajaran di klinik?

Saya sadar ini hanyalah awal dari perjuangan yang sebenarnya. Setelah ini lah baru saya belajar berhubungan dan mengobati orang-orang yang sakit, mengaplikasikan teori-teori yang saya sudah dapatkan di bangku pre-klinik. :)

Selasa, 19 April 2011

banding membanding, ambil positifnya aja ya.. :D

3 komentar
Saya mau berbagi pengalaman berobat ke Malaysia dan ini sekaligus menjadi postingan pertama saya. Okay, sebelum baca lebih lanjut mari hilangkan sejenak mindset negatif yang dikarenakan "berita-berita" dalam beberapa waktu yang lalu, kembali baca judul di atas. :)

Sebelumnya saya tidak ada rencana untuk berobat ke sana. Saya pikir ngapain jauh-jauh berobat ke negara orang padahal di sini banyak dokter yang gk kalah pinter. *merujuk kpd dosen-dosen saya. xixi* Okay, minus peralatan pemeriksaannya..

Tetapi sekitar dua minggu lalu tante saya tetap tidak puas dengan pengobatannya dengan banyak dokter di sini dan mendengar pendapat dari beberapa rekannya untuk berobat ke negara tetangga, beliau mengajak saya pergi ke sana. Sekedar info tante saya mengalami dispepsia yang sudah lamaaaa bgt sampe-sampe sekarang makannya yang bisa hanya nasi putih. Gk mau pake lauk karna bumbu-bumbuan gk bisa, bahkan garam sekalipun. Saya juga bingung jadi tempat curhat si tante dan merasa sangat useless ketika beliau sudah mengeluh tentang penyakitnya karena udah bingung mau nasehatin makanan apa lagi. hemm..

Setelah mempersiapkan semuanya, mulai dari info hospital di sana, booking hotel dan tiket pesawat, packing baju, bla bla bla... Akhirnya kami berangkat Minggu, tanggal 10 April. Karna keberangkatannya pagi, jadi kami punya banyak waktu untuk main dulu di KL sebelum pergi ke Malaka. :D :D Nah, setelah puas (sangat puas) seharian muter KL, malamnya baru berangkat ke Melaka pake bus transnational keberangkatan terakhir (pukul 22.00 waktu setempat). dan kami sampai d Melaka pukul 23.30.. langsung menuju hotel dan istirahat... zzzzzz. -w-

Keesokan harinya, baru deh kami ke rumah sakitnya, yang sangat dekat dari hotel kami. Jadi jalan dikit aja udah nyampe. Ketika jalan si papa (papa sama om juga ikut ceritanya..) nunjuk gedung hospitalnya dan bilang ke saya kalo itu dia. Wah, rasanya bener-bener penasaran ingin liat se-wah apa si rumah sakitnya. se-wah apa pelayanannya sampe-sampe orang-orang di negara kita banyak yang berobat ke sini.


Itu foto diambil dari parkiran hotel, dengan latar hospitalnya..

Ketika masuk, suasananya nyaman banget kaya di lobi hotel ( xD ). tapi waktu registrasi saya kecewa, katanya disini pelayanannya ramah, tp kok saya dapatnya kasar gini ya.. Petugas registrasinya ngomongnya gk ramah, main bentak-bentak aja. Papa bilang sih yang lain ramah, ini orang aja yg gk.

Jadi di meja registrasi itu kita ditanyain mau ke dokter apa. Nah di sinilah saya yang tadinya gk ada niat berobat jadi didaftarin berobat sama si papa. Tante berobat ke internist dan kandungan, saya didaftarin ke ortopedi dan jantung. dan kita berpencar, papa nemenin tante dan om ke internist, dan saya ke kliniknya dokter jantung. Point positif pertama yang saya liat disini dokternya standby terus dari pagi sampe sore, jadi gk ada cerita pasien nunggu lama di rumah sakit dulu baru si dokternya datang.

Sebenarnya saya belum pernah periksa jantung, saya juga tidak tau apakah jantung saya emang ada masalah atau gk. Didaftarin ke jantung di sana karna ada riwayat keluarga, dan mudah sesak.

Ternyata nunggu gilirannya lama juga. ckck, sama aja rumah sakit dimana-mana ya harus bener-bener nyediain waktu satu hari untuk berobat. Sambil menunggu, di ruang tunggu saya berkenalan dengan pasien yang ternyata juga dari Indonesia. ada dua orang. satu dari Pekan baru, satu lagi dari Dumai. Sejujurnya saya gk menyangka mereka orang indonesia karna yang dari pekanbaru, mirip keturunan india gt, kirain warga malay yg keturunan india. dan yang dari Dumai juga, saya kira warga malay keturunan chinese, ternyata orang kita jg. :P

Anyway, si ibu yang dari Pekanbaru cerita kalo suaminya 5 hari yang lalu operasi jantung sama dokter ini. Menurut cerita sang Ibu, urat jantung suaminya putus (gk ngerti maksudnya apa), jadi dokternya masukin alat kamera lewat pembuluh darah di tangan terus ke jantung dan diliat lewat monitor (mungkin maksudnya kateterisasi). Beliau mengatakan biaya yang habis totalnya sekitar Rp.80juta, udah masuk perawatan selama di sana. Ketika saya tanyakan kenapa berobat di sini beliau menjawab "disini kita puas berobat. Kalo di sana (di pekanbaru, red) biaya yang bakal habis lebih kurang sama, tapi dokternya suka mengundur-ngundur. Kalo di sini langsung ditindak."

Jadi kalo menurut saya ini karna dokter di sana fokus di satu rumah sakit dan fasilitasnya lengkap, jadi lebih cepat dan efisien untuk melakukan tindakan.

Akhirnya nama saya dipanggil juga. Di dalam saya ditanya tentang keluhan, sesuai apa yg saya pelajari di kampus. Setelah di anamnesis (tanya jawab dokter pasien) saya disuruh cek labor, rontgen torak, EKG, Spirometer, dan echocardiografi dasar (lengkap banget pemeriksaannya). Dan hasil dari semua pemeriksaan itu langsung keluar di hari itu juga. Alhamdulillah hasilnya tidak ada masalah. :)

Satu hal lagi yang ingin saya bandingkan adalah ketika berada di klinik ortopedi dengan keluhan skoliosis. Di padang saya pernah memastikan skoliosis, tapi sama sekali gk puas karna sang dokter sangat sangat SANGATTT sibuk. *bete* Di Padang di salah satu rumah sakit swasta saya berobat untuk memastikan kelainan tulang belakang saya. Kunjungan pertama 5 menit saja gk sampai, padahal nungguin Beliau datang ke rumah sakit 1 jam lebihhh. Cuma ditanya kenapa, dan saya bilang keluhan, lalu Beliau nulis di kertas rujukan untuk dirontgen, dan beliau memanggil pasien yang berikutnya. Kunjungan kedua, saya memberikan hasil rontgen ke Beliau dengan harapan mendapat penjelasan yang cukup tentang hasilnya. Tapi Beliau hanya berkata "memang kamu skoliosis, ini gk bisa diperbaiki, kalo kamu mau lurus juga operasi aja." Memang, saya juga tau tatalaksana skoliosis memang seperti itu, tapi cara Beliau memperlakukan pasien sangat saya sayangkan. Ketika saya tanya berapa derajatnya, Beliau menjawab "untuk apa? itu gk penting dan kalau mau tau juga, kamu coba cari residen di M.djamil, bilang kalo saya yang nyuruh ya. Karna menentukan derajat itu habis waktu saya."
Saya belum puas bertanya pasien berikutnya sudah dipanggil. (-,-) Ini adalah fakta yang menyedihkan. Semoga kita calon penerus tidak mengulangi kasus ini ke depannya.

Mari bandingkan dengan pelayanan dokter di sana. Ketika saya masuk ke klinik ortopedi, dokternya sudah standby di sana. Beliau menyambut saya dengan senyum dan menanyakan keluhan. Ketika saya memberikan hasil rontgen toraks yang sudah diambil sebelumnya, beliau langsung mengukur derajatnya. Bahkan beliau mengajarkan saya cara menentukan derajat. :D Lalu memberikan BANYAK informasi mengenai kelainan ini. Mungkin di dalam kliniknya saya menghabiskan waktu sekitar 30 menit mendengarkan penjelasan. Memang, inti terapinya sama juga dengan yang sebelumnya saya dengar dari "dokter-sibuk" itu, tapi banyak ilmu juga yang ditransfernya. Selain itu, beliau tidak menganggap kelainan ini sebagai suatu ke-cacat-an seperti yang disiratkan "dokter-sibuk" itu. Dan karna derajatnya sedang, beliau tidak menganjurkan saya dioperasi, cukup observasi saja, dan jika tahun depan masih bertambah baru dianjurkan untuk dioperasi.

Niat awal nemenin tante berobat malah jadi ngurusin diri sendiri di sana. Hehe. Banyak yang bisa saya pelajari dari 3 hari trip ini, dan berharap bisa lebih baik dalam prakteknya nanti. :)